Dari post sebelumnya:
Gue, Dara, dan Dana terbang ke Makassar dan langsung pergi ke Tana Toraja. Kami bermalam di rumah teman gue, Anggi, yang asli orang Toraja.
Pagi ini, jadwal kami adalah keliling di tempat wisata sekitar Tana Toraja. Dulu daerah Toraja termasuk dalam satu Kabupaten Tana Toraja, namun belakangan ini terbagi menjadi dua, yaitu Kabupaten Tana Toraja (ibukota Malake) dan Kabupaten Toraja Utara (ibukota Rantepao). Rumah Anggi sendiri terletak di Makale. Menurut keluarganya, pemecahan daerah ini terjadi karena masyarakat daerah Toraja Utara tidak pernah menjadi pemimpin daerah Tana Toraja.
Tana Toraja terletak di daerah pegunungan yang hawanya sejuk dan airnya dingin. Mandi pagi di sana rasanya udah kayak mandi di kampung halaman yang rasanya segeeerrrr. Kotanya kecil, pusat kotanya berupa sebuah kolam besar dengan patung pahlawan lokal Lakipadada. Di sekitarnya terletak bangunan-bangunan penting, seperti gereja kristen dan katolik, taman olahraga, gedung DPRD, rumah dinas pejabat daerah, kantor dinas pariwisata, satu-satunya universitas di Tana Toraja: Universitas Kristen Indonesia, serta sekolah-sekolah.
![]() |
Panorama: Pusat Tana Toraja (kiri-kanan: gedung DPRD, gereja katolik, lapangan olahraga, UKI, patung Lakipadada) |
![]() |
Pusat Tana-Toraja (kiri-kanan: gereja kristen, gedung DPRD, patung Lakipadada, gereja katolik) |